Tigger Jowo


Hobi antik tak hanya mengikuti kata hati (mood). Bisa juga mengikuti tren. Seperti hobi baru saya ini, Ontel. Awalnya tak tertarik, namun karena ada kebutuhan berolahraga, maka saya lebih memilih bersepeda ketimbang jogging. Sudah lama ingin punya sepeda jenis "federal" (padahal itu nama merek). Namun karena seringkali melihat komunitas ontelis berkonvoi atau kumpul-kumpul, maka saya menjatuhkan pilihan untuk bersepeda ontel. Sembari mengingat masa-masa revolusi fisik (he-he ngarang!).
Lewat seorang pedagang sepeda, saya mendapatkan sepeda ontel bermerek Hercules dari pabrikan Brimingham, Inggris. Namun sepeda ontel ini saya dapat murni sudah tidak orisinil lagi. Boncengan dan standar memakai part baru dari China (bahkan ada yang bilang, itu buatan Tegal). Sadel kulit tak ketahuan mereknya. Walau sekarang kondisi sadel malah kinclong karena saya gosok tiap hari dengan semir sepatu dan kit. Onderdil yang lain umumnya dari pabrikan Eropa. Bisa Belanda, Jerman atau Inggris. Yang saya "banggakan" justru bel kring-kringnya. Karena bila dimainkan kedua piring bel bergerak memutar 360 derajat.
Walau masih jauh dari kata pure original, toh sepeda Hercules ini kuat menopang beban badan saya yang beratnya 78 kg. Hampir setiap hari selama satu jam, saya ber-ontel-ria mengelilingi kawasan perumahan. Karena tiap hari dipakai, dibersihkan, digosok, dan diminyaki, maka si Hercules itu pun makin kinclong aja. Sambil genjot ontel, sembari mencari info untuk menambah asesoris agar si Hercules orisinil kembali. Ada yang mau bantu?
Keterangan : Dijual Rp3 juta .